bumiabdiKembaranku datang malam ini.. sambil ngopi dan merokok santai diruang tamu tanpa pintu, dia bercerita…
Ane punya 3 saudara, dan 4 orang anak. dan 1 anak angkat yg sudah seperti anak sendiri, mereka sudah besar dan dewasa….
Saudara ane yg pertama jauh diseberang lautan tinggalnya, dia meniti karir dan bisnisnya luar biasa keras, kelihatannya aja santai, tapi otaknya selalu berputar untuk mendapatkan setidaknya sedikit saja keuntungan dari apa yg dia jual, hampir tidak pernah mengeluh meski dia dalam keadaan susah hati dan suasana hidupnya…
Saudara ane yang kedua masih satu daerah, mungkin karena masalah hutang, setelah lunas itu banyak sekali yg akan berubah, mungkin itu dari ane juga…
Saudara ane yang ketiga juga masih satu daerah, sejak masalah besarnya menyelimuti, dia jadi semakin aktif mendengar nasehat ane, dia akan ikuti apa kata ane sampai akhirnya itu semua berangsur hilang karena keadaan membaik, atau..terlalu sulit lagi mengatur waktu buat bertemu….
Aku hanya mengangguk2x seolah mengerti.. aku hanya mencoba menjadi pendengar baik saja. Lalu setelah dia tenggak kopi dan kemuidan dia hisap lagi rokoknya…. terhembus asap tebal kluar dari hidung dan mulutnya…setelah habis dia menarik napas dalam2x.. dan berkata dgn santai lagi….
Uniknya lagi dengan ke 4 anak ane… ( senyum kecil dan sedikit geleng kepala seolah dia membayangkan 4 anak itu sebelum dia uraikan menjadi sebuah cerita yg terlontar )
Yang pertama, perempuan tapi dari kecil sampe dewasa dia bersikap seperti umumnya pria. Tomboy kata anak jaman sekarang. terlahir dari orang jalanan yg punya seribu akal untuk bisa memperbaiki keadaannya, dia sangat penurut saat kecil… ketika dewasa, karirnya memuncak, peringatan ane tidak di indahkan, semua yang ia miliki dan dapatkan hilang dalam sekejap, ane coba bangkitkan lagi.. Tapi mungkin Allah kali ini mengujinya dengan keras, seolah mengatakan bahwa sukses yg ke 2 tidaklah semulus dan secepat yang pertama. Karenanya, dia jatuh bangun dan semakin terpuruk keadaannya saat ini. Tapi dia sedang menunggu dan terpaksa sabar sampai datang dewi fortuna kembali menghampirinya… meski terkesan hanya mimpi, ane biarkan dia menyikapi hidup seperti apa yg dia pilih saat ini…..
Aku terharu, tapi hidup adalah pilihan, saudara kembarku memilih hidup bersama saudara dan anak2xnya demikian… aku bangga dengannya, juga sekaligus kecewa karena byk hal yg bisa ia lakukan lbh baik untuk dirinya sendiri dia korbankan sebagian buat mereka…
bumiabdi